<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8625170036306152716\x26blogName\x3dtips-ML\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tips-ml.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tips-ml.blogspot.com/\x26vt\x3d-176754936944883254', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

tips-ML

Thursday, November 6, 2008

Kepuasan Hubungan Intim Bergantung Kepintaran Pria

Tuty Ocktaviany - Okezone

Foto: Cosmopolitan

BANYAK yang berkeyakinan bahwa kepuasan hubungan intim yang dirasakan pasangan sangat bergantung dari kepiawaian pihak pria dalam menjalankan misinya di atas ranjang. Betulkah?

"Peran pria dalam urusan di atas ranjang memang bersifat lebih aktif, sedangkan wanita lebih bersifat pasif. Pria karenanya dituntut untuk benar-benar mampu mengendalikan 'permainan' di atas ranjang," tutur Dr Handrawan Nadesul yang dihubungi okezone melalui telepon selulernya, Minggu (2/11/2008).

Menurut Handrawan, untuk bisa mengendalikan 'permainan' dengan baik, tentu saja dibutuhkan kepintaran, bukan hanya yang menyangkut masalah teknis tetapi juga masalah-masalah nonteknis.

"Komunikasi seks dengan pasangan pun haruslah berjalan dengan baik. Pria harus menanyakan kepada pasangannya mau diperlakukan seperti apa. Begitu pun dengan wanita harus jujur mengatakan titik-titik penting dari tubuhnya yang bisa menimbulkan rangsangan seksual. Alhasil, tak sulit lagi bagi masing-masing pasangan meraih hubungan intim yang berlangsung seru dan mengasyikkan," beber Handrawan panjang.

Kenyataannya, karena faktor kekurangpintaran pihak pria, tidak jarang membuat sejumlah blunder saat 'bermain' dengan pasangannya dan membuat 'permainan' menjadi tidak seru dan tidak nikmat sehingga kurang memuaskan pasangannya.

Handrawan menyebut, paling tidak ada beberapa kesalahan mendasar yang sering kali dilakukan kaum pria saat berhubungan intim dengan pasangannya. Kesalahan itu seperti, tidak melakukan 'permainan' pendahuluan atau foreplay, tidak mengatur suasana, terlalu tergesa-gesa, dan tidak memedulikan pasangannya.

"Hubungan intim yang seru dan memuaskan itu membutuhkan dukungan suasana. Merayu dan mencumbu pasangan akan lebih mudah dilakukan jika tersedia suasana yang nyaman. Begitu pun dengan aktivitas foreplay. Foreplay merupakan bagian penting dari hubungan intim. Namun, sebagian pria mengabaikan masalah ini. Mereka lebih memilih tembak langsung. Padahal, ibarat menu makanan, foreplay merupakan hidangan pembuka selera sebelum masuk ke acara menyantap hidangan utama," pungkas pria yang mempunyai kesibukan sebagai penulis dan konsultan kesehatan di beberapa media cetak dan radio ini.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home